top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

SORE: Surat Dari Masa Depan untuk TBC

ree

Bagaimana jika seseorang dari masa depan datang ke masa kini untuk memperingatkan kita tentang keputusan yang keliru? Film pendek "Sore: Istri dari Masa Depan" menggambarkan sebuah pertemuan tak biasa yang menyadarkan kita: bahwa hal kecil yang kita abaikan hari ini bisa menjadi penyesalan besar di masa depan. Jika Sore datang pada mereka yang kini masih meremehkan Tuberkulosis (TBC), mungkin ia akan berkata, 


“Jangan tunda skrining. Jangan abaikan batuk yang tak kunjung reda. Masa depanmu bisa berubah.” 


Tulisan ini mencoba membaca film Sore sebagai cermin reflektif tentang pentingnya kesadaran akan TBC, sebelum waktu benar-benar tak bisa lagi diputar kembali.  


Benar kata Marko, “Ada tiga hal yang tidak bisa kita ubah: masa lalu, rasa sakit, dan kematian.” Kalimat itu terasa menohok bagi jutaan orang yang hidup di tengah bayang-bayang TBC. Penyakit ini bukan hal baru, sudah ratusan tahun menghantui manusia, dan kini Indonesia mencatat lebih dari 1 juta kasus TBC pada tahun 2024, menjadikannya peringkat kedua tertinggi di dunia.


Sejarah panjang ini tak hanya menyimpan angka, tetapi juga rasa sakit yang tak terucap. Sesak di dada, batuk berdarah, mual akibat obat, hingga bisik-bisik stigma yang mengisolasi pasien dari lingkungan sosialnya. Lebih menyayat lagi, tak sedikit yang menyerah di tengah pengobatan karena efek samping obat yang berat dan kehilangan nyawa sebelum sempat sembuh.


Data menyebutkan setiap 5 menit, dua orang di Indonesia meninggal karena TBC. Jika dihitung, itu berarti lebih dari 200 kematian setiap hari. Nama-nama itu mungkin tak tertulis di berita atau media sosial, tapi mereka nyata dan bisa saja orang yang kita kenal.


Tapi benarkah tiga hal tadi tak bisa diubah?


Di konteks TBC, kalimat Marko hanya benar bila kita diam.Jika kita bertindak, masa depan bisa ditulis ulang.


Kita bisa menghentikan TBC di Indonesia bahkan di dunia. Pemerintah telah menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2030 dan inovasi vaksin baru tengah memasuki tahap akhir uji klinis. Program skrining masif, pengobatan gratis, hingga pendekatan komunitas mulai digencarkan.


Kita tak harus menunggu "Sore" datang dari masa depan untuk menyadarkan kita.Cukup buka mata hari ini dan mulai peduli.


Agar masa lalu, rasa sakit, dan kematian akibat TBC… tak lagi jadi takdir, melainkan kenangan yang tak perlu terulang kembali.


Comments


Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

HUBUNGI KAMI

Klinik JRC-PPTI, Jl. Sultan Iskandar Muda No.66A Lt 3, Kby. Lama Utara, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240

Telp: +62 852-8229-8824

  • Instagram
  • twitter
  • facebook
  • Youtube
bottom of page