top of page

Kampanye Mampu Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Terkait TBC

Lihat kampanye TBC yang STPI lakukan!

141CekTBC.png

Ingat 141CekTBC, jika 14 hari batuk tak reda? 1 solusi, Cek dokter segera!

141CekTBC adalah kampanye digital yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat agar mengakses layanan kesehatan jika mengalami batuk lebih dari 14 hari. Selengkapnya kunjungi website 141.stoptbindonesia.org

1920x1080Artboard 1.jpg

Kampanye ini berhasil menjangkau lebih dari 30 juta orang

Berbagai tools digunakan untuk memaksimalkan kampanye 141cekTBC

Jangan Tunggu 2 Minggu!

Yuk ke dokter, yuk

Jangan Tunggu 2 Minggu (JTDM) merupakan kampanye yang melibatkan lebih banyak Key Opinion Leader (KOL) tersebar di 31 platform akun media. Sebanyak 31 video bersama KOL di TikTok yang menjadi aset STPI untuk mengedukasi masyarakat. 

Video KOL

Kampanye Jangan Tunggu 2 Minggu

Kampanye TBC yang Dipimpin Anak Muda

Penyebarluasan informasi yang benar mengenai TBC ke masyarakat secara masif serta pelibatan tokoh masyarakat untuk menyebarkan materi komunikasi, informasi dan edukasi menjadi kunci dalam strategi kampanye ini.

Ada 2.748 anak muda berhasil terjangkau yang tersebar di 30 kota

Dalam berkampanye, anak muda menggunakan toolkit edukasi berupa pocket leaflet, booklet dan video. Kamu juga bisa ikut berkampanye loh, unduh toolkitnya di bawah ini dan edukasi sekelilingmu!

pelibatan MEdia 

STPI percaya Media Massa memiliki kendali dalam pemberitaan TBC yang lebih luas.

Terdapat sekitar 30 editor dan 60 jurnalis lokal yang ikut berpartisipasi dalam pemberitaan TBC. Tersebar di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, mulai dari media lokal maupun nasional. Hingga saat ini terdapat sekitar 344 pemberitaan TBC yang termuat di media cetak dan online.

Diskusi Daring Publik “Tuberkulosis di Tengah Pemberitaan Covid-19”

TBC di media masih tergolong sedikit. Mungkin TBC masih dianggap tidak seksi lantaran kasusnya sudah cukup lama lebih dari 100 tahun namun tidak bisa dihilangkan hingga hari ini. Media harus lebih banyak lagi pemberitaan TBC karena dengan melibatkan semua sektor termasuk media, maka isu ini akan semakin menjadi perhatian nasional.

PELIBATAN  ANAK  MUDA

caraka tb institute

Caraka TB Institute (CTI) merupakan program promosi dan pencegahan TBC yang melibatkan anak muda usia 18-25 tahun. Mereka adalah 20 pemuda terpilih dari berbagai daerah di seluruh Indonesia (Medan, Sintang, Pekanbaru, Bali, Gowa, Jember, Tangsel, Palu, Mempawah, Malang, Biringkanaya, Bengkulu, Unhas, Padang, Makassar, Kubu Raya, Cirebon, Depok, Aceh). Kehadiran mereka diharapkan dapat berkontribusi pada penanggulangan Tuberkulosis di negara ini. Namun, sebelum menangani skala yang lebih besar, para peserta Caraka menjalani pelatihan di sebuah desa bernama Oharanesia. Mari kita lihat apa saja yang mereka pelajari di Oharanesia!

Hari Pertama,

Mereka bertemu dengan "Pemandu Desa" untuk menerima rincian lebih lanjut tentang kegiatan yang akan mereka jalani selama tiga hari ke depan. Setelah menerima instruksi, mereka harus mencari totem sinyal, yang menjadi kunci untuk bertemu dengan tetua desa yang disebut 'Sintua Desa'.

Caraka mencari Totem

Caraka mencari totem

IMG_4495.JPG

Sintua Desa menjelaskan situasi TBC di Oharanesia

Setelah mencari sepanjang hari, mereka akhirnya menemukan totem tersebut. Pada malam harinya, mereka bertemu dan berdialog dengan Sintua Desa, yang memperkenalkan mereka pada Oharanesia dan membahas wabah tuberkulosis yang melanda desa tersebut.

IMG_4248.JPG

Keseruan para Caraka menemukan Totem

IMG_4491.JPG

Pada malam hari Caraka bertemu Sintua Desa

Hari Kedua,

Pagi harinya, para Caraka bertemu dengan seorang penyintas TBC dan ayahnya. Mereka berdialog tentang tantangan yang dihadapi oleh penyintas TBC tersebut, termasuk kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, mendapatkan obat, serta masalah tidak memiliki cukup uang untuk transportasi menuju fasilitas kesehatan.

Disuksi bersama penyintas TBC

Pada sore hari, para Caraka mengikuti sesi tentang Tantangan dan Peluang dalam Penghapusan TBC pada tahun 2030.

Pelatihan tentang Peluang dan Tantangan Eliminasi TBC 2030

Berkunjung ke Dinas Sosial Oharanesia

Menonton film "Lika-liku PPM" dan "Nafas Harapan"

Hari Ketiga merupakan puncak dari pelatihan. Pagi harinya, muncul berita tentang kebijakan gegabah yang dibuat oleh Gubernur Oharanesia (Gobernador), sebagaimana dilaporkan oleh media. Para Caraka sangat marah terhadap kebijakan-kebijakan tersebut!

Sintua Desa memberikan pengetahuan kepada para Caraka tentang cara melawan Gubernur. Ini mencakup advokasi, kampanye, dan keterlibatan dengan media. Di penghujung hari, mereka mempraktikkan apa yang telah dipelajari dengan mengadakan konferensi pers, kemudian berkampanye untuk mengumpulkan dukungan, serta mengadakan audiensi dengan Gubernur.

Press Conference oleh Caraka

Caraka beraudiensi kepada Gobernador

Sayangnya, audiensi dengan Gobernador tidak membuahkan hasil. Akhirnya, para Caraka memutuskan untuk bertindak dengan mengadakan demonstrasi di istana Gobernador untuk mendesak pencabutan kebijakan gegabah tersebut. Gobernador pun setuju, misi berhasil!

Demontrasi di depan istana Gobernador

Hari Keempat,

adalah hari terakhir pelatihan bagi para Caraka. Mereka membuat rencana aksi terkait kampanye TBC di daerah masing-masing sebelum kembali ke kota asal mereka.

Demontrasi di depan istana Gobernador

Pada Hari Kelima,

para Caraka kembali ke daerah mereka dan memulai kampanye TBC. Betapa sedihnya saat harus berpisah! Namun, itu bukan berarti mereka akan kehilangan komunikasi!

Foto perpisahan

Sangat menarik bukan? Ditunggu yaa informasi selanjutnya

Desain tanpa judul.png

tb warrior 2.0

STPI bekerjasama dengan Indonesia Muda Untuk TBC (IMUT) yang didukung oleh Johnson and Johnson dalam implementasinya. Intervensi ini mencakup proses kolaborasi, pelatihan mahasiswa, peningkatan kesadaran, implementasi penemuan kasus, dan memfasilitasi koordinasi lintas sektoral.

TB University Outreach

Universitas Udayana

1.189 Mahasiswa

Pada tanggal 23 Agustus 2023, STPI-IMUT menyelenggarakan talkshow pada masa orientasi mahasiswa baru. Dalam talkshow ini, diperkenalkan TBC dan Kampanye TB Warrior 2.0. Talkshow ini dilaksanakan di dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Hewan. Dinas Kesehatan juga turut memberikan materi pada talkshow tersebut.

Universitas Airlangga

170 Mahasiswa

Pada tanggal 19 November 2023, STPI-IMUT menyelenggarakan talkshow tentang TBC untuk mengenalkan isu TBC kepada para SOBY (Sobat Happy and Healthy) sebelum mereka direkrut menjadi TB Champion. Topik-topik terkait TBC dan pengenalan TB Warrior juga disampaikan oleh dosen dari Airlangga.

Kampanye TB Warrior 2.0 dilaksanakan pada bulan Juni hingga Desember 2023 di 4 universitas Indonesia yaitu Universitas Udayana, Universitas Airlangga,  Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia.

Universitas Gadjah Mada

89 Mahasiswa

Pada tanggal 6 Desember 2023, STPI-IMUT bekerja sama dengan Zero TB untuk menyelenggarakan talkshow tentang TB bagi mahasiswa UGM. Talkshow tersebut dilaksanakan pada saat masa ujian mahasiswa, sehingga dilaksanakan secara hybrid.

Universitas Indonesia

5.000 Mahasiswa

Meskipun STPI-IMUT belum memperoleh perjanjian kerja sama dengan UI, pada tanggal 10 Agustus 2023, STPI-IMUT telah diizinkan untuk memperkenalkan kampanye TB Warrior dan TBC pada masa orientasi mahasiswa baru. Talkshow tersebut dibawakan oleh perwakilan dari klinik UI.

University Youth Engagement

Dalam Pelaksanaannya, STPI dan IMUT menggelar pelibatan anak muda yang menghasilkan 1.346 siswa berpartisipasi dalam skrining TBC, 8 booth skrining telah didirikan, 38 mahasiswa siswa turut menjadi TB Champion.

IMG_1462_edited.jpg

Universitas Udayana

Skrining TBC dilakukan dengan pendekatan offline melalui booth skrining dan online melalui Sistem IMISSU (academic information system for students in Universitas Udayana) UNUD. Skrining booth dilakukan bersamaan dengan kegiatan kemahasiswaan lainnya sebanyak 3 kali.

IMG_20231204_101447_1.jpg

Universitas Airlangga

Skrining TBC dilakukan dengan pendekatan offline melalui booth skrining yang didirikan selama 2 hari di area berkumpul mahasiswa.

DSC02987.JPG

Universitas Gadjah Mada

Skrining TBC dilakukan dengan pendekatan offline melalui booth skrining yang telah disiapkan sebanyak 4 kali. Booth skrining tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan kemahasiswaan yang difasilitasi oleh HPU (Health Promoting Unit).

koordinasi projek

Sebelum kampanye TB Warrior 2.0 berjalan, koordinasi awal dilakukan bersama-sama dengan pihak universitas dan dinas kesehatan setempat. Dalam koordinasi awal ini juga diupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan untuk pelaksanaan TB Warriors 2.0. Selain itu, dalam koordinasi awal ini dinas kesehatan mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang akan terlibat dalam kegiatan pengendalian TBC di universitas, sehingga terbentuklah SOP (di UNUD) untuk memperjelas prosedur yang harus diikuti. Sementara itu, di UNAIR dan UGM belum dilakukan pembentukan SOP karena sudah ada SOP sendiri.

WhatsApp Image 2023-09-01 at 17.07.17.jpeg

Evaluation
& Learning

STPI melakukan evaluasi pelaksanaan kampanye TB Warrior 2.0 di 3 perguruan tinggi. Evaluasi ini merupakan evaluasi sumatif untuk mengidentifikasi hambatan, tantangan, dan pembelajaran dari kampanye TB Warrior 2.0, serta menghasilkan rekomendasi taktis dan strategis untuk pengembangan kampanye berbasis perguruan tinggi di masa mendatang. Evaluasi ini juga menghasilkan laporan kegiatan sebagai penyempurnaan akhir yang mana hasil kampanye TB Warrior 2.0 dipublikasikan di acara INA-TIME dan didiseminasikan kepada Kemenkes RI serta menghasilkan report laporan yang dapat diunduh di elemen bawah. 

Publikasi INA TIME

Diseminasi

HUBUNGI KAMI

Klinik JRC-PPTI, Jl. Sultan Iskandar Muda No.66A Lt 3, Kby. Lama Utara, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240

Telp: +62 852-8229-8824

  • Instagram
  • twitter
  • facebook
  • Youtube
bottom of page