top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

PERCEPATAN ELIMINASI TBC PERLU PENDEKATAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL



Orang yang hidup dengan TBC mengalami tantangan kesehatan mental yang disebabkan stigma, rasa sakit dan efek samping, bahkan kesepian serta isolasi dari kegiatan publik sehari-hari mereka. Pendekatan dukungan psikososial menjadi salah satu aspek penting untuk mendukung proses keberhasilan pengobatan orang dengan TBC.


Stop TB Partnership Indonesia (STPI) bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Sumenep menyelenggarakan pelatihan konseling psikososial bagi tenaga kesehatan di puskesmas untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas puskesmas dalam memberikan dukungan psikososial bagi orang dengan TBC. Pelatihan diselenggarakan pada 10-11 Januari 2022 bertempat di Hotel ASMI Sumenepe Jawa Timur.


Acara di buka secara langsung oleh Agus Mulyoto, MCH selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Dalam arahannya Beliau menyampaikan, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan beban TBC yang tinggi. Pada 2020 angka kasus TBC yang ternotifikasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep tercatat 1.271 kasus. Namun angka ini hanya 57% dari 2.200 perkiraan kasus TBC yang ada di Kabupaten Sumenep. Angka temuan kasus ini juga mengalami penurunan menjadi 77% jika dibandingkan 2019 dimana capaian penemuan kasus 87%.

Lebih lanjut Agus Mulyoto menambahkan penyakit TBC tidak hanya memiliki dimensi klinis tetapi ada dimensi psikologis dan social sehingga pola pendekatan nya harus multidisiplin. Dukungan psikososial menjadi salah satu hal utama melengkapi pendekatan klinis karena selama ini orang dengan TBC seringkali mengalami stigma, depresi dan diskriminasi baik oleh dirinya sendiri maupun lingkungannya.







Pada kesempatan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep mengucapkann terima kasih atas dukungan STPI dalam pengembangan program dukungan psikososial bagi orang dengan TBC untuk tenaga kesehatan dan kader di Kabupaten Sumenep. Program ini sangat bermanfaat buat tenaga kesehatan untuk melakukan screening psikososial dan memberikan dukungan psikososial bagi orang dengan TBC sehingga akan meningkatkan keberhasilan dalam pengobatan TBC.



Bapak Agus Mulyoto juga menitipkan dalam pelatihan ini semua peserta baik dari tenaga kesehatan maupun dari kader harus serius, focus dan memiliki komitmen sehingga akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan dukungan psikososial pada orang dengan TBC. Pada akhir nya, hasil pelatihan dapat diterapkan dalam program penanggulangan TBC di layanan kesehatan dan masyarakat.

116 tampilan0 komentar

Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

bottom of page