Penyebab Neuropati: Rasa Kebas di Tangan dan Kaki yang Sering Dirasakan Pasien TBC
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala umumnya ditandai dengan batuk lebih dari 2 minggu, keringat di malam hari dan penurunan berat badan. TBC menular lewat udara dengan perantara droplet atau percikan dahak dari pasien TBC. Disaat seseorang menghirup udara yang mengandung droplet bakteri TBC maka bakteri tersebut akan masuk ke paru-paru. Apabila daya tahan tubuh seseorang cukup baik maka bakteri akan mati, jika sebaliknya, maka akan berpotensi terinfeksi TBC.
Indonesia menjadi negara terbesar ke-2 dunia untuk kasus TBC. Terdapat sekitar 969.000 kasus TBC yang diprediksi tahun 2022 dengan angka notifikasi kasus yang dilaporkan sebesar 74%. Namun, masih terdapat 21% kasus yang masih belum ditemukan dan berpotensi untuk menularkan ke orang lain. Diantara orang dengan TBC yang memulai pengobatan, tak jarang mereka merasakan Efek Samping Obat (ESO) akibat jangka waktu pengobatan yang cukup lama. TBC Sensitif Obat (SO) memakan waktu minimal 6 bulan pengobatan, sementara TBC Resisten Obat (RO) atau kondisi dengan bakteri TBC yang telah kebal obat bisa mencapai 24 bulan pengobatan.
ESO pada Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sendiri ada yang ringan dan berat. ESO ringan yang paling umum dirasakan pasien TBC antara lain mual, muntah, urin berwarna kemerahan, ruam pada kulit, kelelahan, pusing dan rasa kebas atau kesemutan. Sementara, ESO berat dan berkepanjangan yang dapat dialami adalah gangguan pendengaran, kebutaan, kulit bersisik dan rasa gatal yang tak kunjung usai setelah pengobatan selesai. Kesemutan atau rasa kebas atau mati rasa disebut Neuropati sebagai ESO yang sering dikeluhkan oleh pasien TBC, termasuk para pengikut media sosial STPI.
Seorang penyintas TBC RO yang telah menjalani pengobatan dengan metode BPaL yang memakan waktu hanya 6 bulan pengobatan mengaku bahwa tidak ada ESO pada awal pengobatan, namun, 2 bulan sebelum pengobatan selesai, ia mengalami kebas pada kaki dan tangan serta kesemutan. Selain itu, beberapa pengikut Instagram STPI juga seorang pasien TBC yang mengeluh akan rasa kebas, kesemutan dan nyeri di daerah kaki serta tangan. “Masuk bulan-bulan ke-6 yang terasa sekarang mual dan kesemutan sepanjang waktu di jari-jari kaki” keluh @dyandraayu.9207 dalam komentar di postingan STPI ini.
Rasa kebas, kesemutan dan nyeri di daerah kaki dan tangan dalam istilah medis disebut sebagai gangguan Neuropati. Neuro berarti syaraf sementara pati adalah tepi, sehingga secara bahasa diartikan sebagai gangguan saraf tepi. Gejala yang muncul adalah mati rasa, rasa kesemutan, kebas dan nyeri terutama di bagian tangan dan kaki. Hal ini dapat terjadi karena interaksi obat dengan sel saraf tepi, terkhusus Isoniazid yang bisa berpengaruh terhadap defisiensi atau pengurangan pyroxidine atau menurunnya B6 (Orrel et al, 2002). Sehingga, saraf tepi akan terhimpit yang kemudian timbul rasa kesemutan, kebas atau nyeri.
Biasanya ESO neuropati akan terasa setelah beberapa lama pengobatan, namun setiap individu akan merasakan pengalaman yang berbeda-beda. Apabila pasien TBC yang sudah menjalani pengobatan mengalami rasa kebas, mati rasa maupun kesemutan di tangan dan kaki maka harus segera dikonsultasikan ke dokter. Dokter yang menangani akan memberikan rekomendasi untuk dikonsultasikan ke dokter saraf atau akan langsung memberikan suplemen tambahan seperti Vitamin B6. ESO neuropati juga biasanya dirasakan pada pasien TBC yang Diabetes Mellitus (DM) sehingga selain minum obat DM dan OAT, biasanya dokter akan memberikan vitamin B6 untuk mengurangi rasa kebas tersebut.
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sudah ditanggung oleh pemerintah. Termasuk vitamin B6 yang juga diberikan secara gratis kepada pasien TBC yang mengalami gangguan neuropati. “OAT, TPT dan Vitamin B6 itu gratis karena program dari pemerintah” ucap apoteker klinik JRC-PPTI pada kunjungan STPI di tanggal 9 Maret 2023. Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai biaya apabila ingin berobat TBC karena pengobatan TBC sudah ditanggung oleh pemerintah.
Comments