top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

Penemuan Terbaru: TBC Sensitif Obat Bisa Disembuhkan Hanya 2 Bulan Saja


(Kiri (merah) Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk fase intensif. Kanan (kuning) OAT untuk fase lanjutan)

Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) memaparkan hasil penelitiannya bahwa pengobatan TBC Sensitif Obat (SO) dapat disembuhkan dalam 2 bulan saja. Penelitian yang berjudul Two-Month Regimens Using Novel Combinations to Augment Treatment Effectiveness for Drug-Sensitive Tuberculosis atau TRUNCATE-TB diketuai oleh Nicholas Paton, MD, FRCP dari National University of Singapore yang hasilnya dipaparkan pada 31 Juli 2023 di Aula IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Salemba.


Dalam paparannya,dr. Erlina menyebutkan penelitian TRUNCATE-TB telah dimulai sejak Maret 2018 yang melibatkan 1.179 orang yang diskrining serta 675 orang yang terdaftar dalam uji klinis. Penelitian ini juga telah dilakukan pada 18 lokasi yang tersebar di India, Uganda, Filipina dan Indonesia. Terdapat 5 lokasi riset operasional penelitian ini di Indonesia seperti RSUP Persahabatan Jakarta, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan RS Hasan Sadikin Bandung.


dr. Erlina menegaskan bahwa paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan strategi TRUNCATE-TB yang hanya 2 bulan pengobatan menunjukkan non-inferioritas dibandingkan pengobatan sebelumnya. Artinya, pengobatan yang biasanya 6 bulan dapat dipersingkat menjadi 2 bulan saja. Lebih lanjut, strategi pengobatan TRUNCATE-TB ini dilakukan dengan mengubah komposisi obat dengan menggunakan Bedaquiline, Linezolid, Isoniazid, Pyrazinamide dan Etambutol.


Tabel 1. Perbedaan Pengobatan TBC SO Antara TRUNCATE-TB dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang Sudah Ada


Temuan ini memberikan kabar baik bagi dunia TBC karena dapat mengatasi beberapa permasalahan dalam pengobatan, terutama menurunkan angka Lost to Follow Up (LTFU) atau mangkir berobat pada Orang dengan TBC yang sering terjadi akibat pengobatan yang cukup lama. Temuan ini juga memberikan jalan baru dalam penerapan penelitian operasional yang dapat menghubungkan antara hasil uji klinis dan implementasi yang berbentuk program yang dilakukan pada 5 kota di Indonesia.


“Evaluasi ini dapat memberikan wawasan berharga mengenai efektivitas, penerimaan, dan keamanan dari strategi pengobatan ini sebagai langkah pembentukan program pemerintah yang diterima secara nasional. Selain itu, penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi tantangan dan solusi potensial untuk meningkatkan ketaatan pengobatan dan memperbaiki hasil bagi pasien TBC-SO”, terang dr. Erlina.


Harapannya setelah penelitian operasional membuahkan hasil yang cukup baik, pemerintah terutama Kementerian Kesehatan RI dapat merespon cepat dan menindaklanjuti penelitian ini dalam tata laksana pengobatan TBC SO. Mengingat temuan ini juga berpotensi dapat menurunkan angka TBC Resisten Obat (RO) dari kasus mangkir pengobatan yang dapat mengancam peningkatan TBC RO secara nasional.


534 tampilan0 komentar

Comments


Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

bottom of page