top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

POP TB Indonesia dan STPI Gelar Lomba Film Pendek TBC-COVID 2021 - #TBCmasihada




Jakarta, 25 Januari 2021 – COVID-19 menyerap perhatian para tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dunia, sehingga penyakit penting lain banyak yang terabaikan, salah satunya Tuberkulosis atau biasa kita kenal dengan TBC, penyakit menular mematikan No. 1 di dunia (WHO). Atas dasar itu POP TB Indonesia mengadakan Lomba Film Pendek TBC dan COVID-19 dengan tema “Dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan pasien TBC” untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai TBC, karena pandemi COVID-19 tidak menghapus fakta bahwa #TBCmasihada.


Latar Belakang


Pada tahun 2018, dunia menanggung beban 10 juta orang yang jatuh sakit karena Tuberkulosis (TBC). Indonesia berkontribusi sekitar 10% dari beban tersebut dengan jumlah 845.000 kasus. Menurut laporan TBC global yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia kini kembali menjadi negara ke-2 dengan beban TBC terbesar di dunia setelah India (WHO, 2020). Dengan jumlah obat yang semakin banyak, ditambah efek samping obat yang semakin berat mengakibatkan orang dengan TBC harus terus menerus datang ke pelayanan kesehatan untuk memastikan pengobatannya berjalan dengan optimal.


Situasi tersebut semakin berat ketika lebih dari 200 negara di dunia dan Indonesia terimbas pandemi COVID-19. Sulitnya akses ke layanan kesehatan akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Alat Pelindung Diri yang terbatas, dan kekhawatiran pasien akan tertular juga menjadi tantangan bagi layanan dan pasien TBC. Selama pandemi, pasien dan calon pasien enggan untuk pergi ke layanan kesehatan sehingga menyebabkan menurunnya angka deteksi dan laporan kasus hingga -27%.


Film pendek memiliki kekuatan menceritakan sebuah kehidupan dalam waktu yang singkat dan mudah dicerna. Inilah yang membuat film pendek menarik untuk diproduksi, ditonton maupun menjadi media advokasi. Telah banyak kompetisi film diadakan secara rutin, baik di Jakarta maupun berbagai kota di Indonesia. Terutama di masa pandemi ini, meskipun pemutaran massal ditiadakan dalam hal ini yaitu bioskop atau festival film, minat orang menonton video maupun film streaming meningkat hingga 80% dengan teknologi daring. Tidak hanya itu, pengguna aplikasi video singkat yang kita kenal dengan TikTok dan YouTube meningkat bahkan bermunculan bakat-bakat potensial yang dimiliki orang Indonesia terutama dalam pembuatan video.


Film atau video pendek dapat digunakan pemanfaatannya dalam proses pembelajaran, Menurut Anderson (1987:116-117) dalam (Muharria, dkk. 2016: 51), film dapat memperlihatkan tujuan kognitif atau mengajarkan makna sebuah konsep, tujuan psikomotor untuk memperlihatkan keterampilan yang dapat ditiru dan paling tepat digunakan untuk mempengaruhi sikap serta emosi. Dalam hal ini, film pendek dapat digunakan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman akan bahaya TBC dan dampak pandemi COVID-19 pada pasien TBC, hal apa saja yang dilakukan untuk bersama mengakhiri TBC atau bagaimana orang dengan TBC dapat bertahan dalam masa pandemi serta mempengaruhi sikap dan emosi penonton sehingga akan menggugah keinginannya untuk mencegah TBC dan ikut serta dalam upaya mengakhiri TBC di Indonesia.


Oleh karena itu, pentingnya Lomba Film Pendek TBC dan COVID-19 dengan tema “Dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan pasien TBC.”, sebagai ajang kompetisi sekaligus sarana edukasi masyarakat melalui media film, untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada pasien TBC selama pandemi COVID-19.


Tujuan

Tujuan Umum

Menghasilkan film pendek yang dapat menggambarkan permasalahan pasien TBC di layanan kesehatan dan kehidupan pasien TBC selama pandemi COVID-19.


Tujuan Khusus

  1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat bahwa pandemi COVID-19 juga berdampak ke layanan dan kehidupan pasien TBC.

  2. Menginformasikan bahwa pengobatan TBC harus tetap dilakukan agar memutus mata rantai penyebaran TBC.


Sasaran atau Peserta Lomba Film Pendek TBC dan COVID-19

Sasaran lomba film pendek ini adalah:

  • Umum.

  • Pelajar.

  • Mahasiswa.


Hasil/Luaran Yang Diharapkan:

  1. Karya audio visual tentang gambaran situasi TBC selama pandemi COVID-19 di lapangan dengan cerita yang menarik serta penyampaian pesan dan edukasi yang jelas dari peserta kegiatan.

  2. Peserta berpartisipasi dalam Lomba Film Pendek TBC dan COVID-19.

  3. Peserta dapat mempopulerkan ke masyarakat tentang penyakit TBC melalui media audio visual yang dihasilkan dari kompetisi film.

  4. Peningkatan pengetahuan dasar peserta yang mengikuti kompetisi film tentang tuberkulosis (pencegahan, penularan, dan pengobatan).


Periode Lomba

  • Periode lomba 25 Januari 2021 – 10 Maret 2021.

  • Penerimaan film beserta kelengkapannya paling lambat tanggal 10 Maret 2021 pukul 23.59.

  • Penilaian dilaksanakan pada tanggal 11-20 Maret 2021.

  • Pengumuman pemenang pada tanggal 24 Maret 2021 bertepatan dengan Hari TBC Sedunia.

  • Pemenang akan diumumkan di kanal media sosial POP TB Indonesia dan akan dihubungi oleh panitia melalui telepon/email.


Kategori Film

  • Film pendek dokumenter

  • Film pendek fiksi

  • Film pendek fiksi komedi

  • Film pendek animasi


Hadiah

  • JUARA 1: 10 Juta Rupiah + Merchandise

  • JUARA 2: 7 Juta Rupiah + Merchandise

  • JUARA 3: 3 Juta Rupiah + Merchandise


Tim Penilai (Juri)

Tim juri terdiri dari unsur professional multimedia, penyintas TBC, partner dalam bidang TBC dan Kementerian Kesehatan. Rincian juri adalah sebagai berikut:

  • Derderjeder – Video Editor

  • dr. Endang Lukitosari – Kementerian Kesehatan

  • Ani Hernasari – Penyintas TBC

  • Diniati P Yunitasari – Stop TB Partnership Indonesia (STPI)


Syarat dan Ketentuan

  • Film harus sesuai dengan tema, yakni: Dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan pasien TBC.

  • Terbuka untuk umum baik kelompok maupun perseorangan dengan usia minimum 13 tahun.

  • Diperbolehkan mengangkat kisah nyata di lapangan, dengan persetujuan yang bersangkutan.

  • Dilarang menggunakan illustrasi atau pernyataan yang mengandung unsur pornografi, kekerasan, dan SARA.

  • Tidak menggunakan elemen musik, gambar atau apapun yang melanggar hak cipta.

  • Diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 karya.

  • Peserta tidak dipungut biaya apapun (free).


Mekanisme Lomba

  • Durasi film maksimal 7 menit. (update 20 Feb) Tidak termasuk bumper in dan credit title/end credit (jika ada). Total durasi terdiri dari 7 menit film utama dan credit title atau bumper (jika ada) dengan durasi yang tidak dibatasi. Contohnya sebagai berikut:



Contoh:

– Film A: Film utama 7 menit + credit title 1 menit, total = 8 menit Diperbolehkan

– Film B: Film utama 7 menit + tanpa credit title, total = 7 menit Diperbolehkan

– Film C: Film utama 8 menit + tanpa credit title, total = 8 menit Tidak diperbolehkan karena film utama lebih dari 7 menit

  • Ukuran video minimal 1080p (1920×1080) full HD, format MP4.

  • Film sepenuhnya milik pembuat video dan belum pernah dilombakan sebelumnya.

  • Panitia penyelenggara berhak untuk menggunaan video yang telah masuk menjadi pemenang untuk dipakai dalam kebutuhan di masa mendatang (hak cipta tetap milik pembuat film).

  • Harus menyertakan logo yang sudah disediakan panitia di akhir film (DOWNLOAD DISINI). Dilarang keras untuk merubah atau menambahkan grafis apapun pada template yang sudah disediakan.

  • Follow instagram @poptbindonesia @stoptbindonesia (tidak wajib).

  • Pengumpulan karya materi film melalui email ke: FilmPendekTBC@gmail.com Format subject email: Film Pendek TBC_Nama Peserta_Kategori Film Contoh: Film Pendek TBC_Budi Hermawan_Film Pendek Dokumenter Di dalam bodi email harus dicantumkan informasi Nama Lengkap, Alamat Tinggal, No HP, dan Email.

  • Film yang dikirim dan memenuhi syarat dan ketentuan akan dipublikasikan oleh panitia melalui kanal Youtube POP TB Indonesia untuk penilaian publik.

  • Unggah trailer film ke minimal 1 sosial media (instagram, facebook atau twitter) dan akun wajib dibuka untuk publik dengan menggunakan hastag yang telah ditentukan : #TBCmasihada #TOSSTBC #StopTB

  • Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.


Penilaian

  1. Penilaian dilakukan oleh tim penilai (juri) dan publik, dengan presentase 90% juri dan 10% publik.

  2. Penilaian juri, yakni kesesuaian dengan tema, ide cerita, sisi edukasi, penokohan, dan editing.

  3. Penilaian dari publik yakni jumlah like dari Youtube yang akan dikonversi menjadi nilai dalam rentang 1-100. Video dengan jumlah like tertinggi secara otomatis akan memperoleh nilai 100 dan digunakan sebagai acuan penilaian.

  4. Penentuan juara 1, 2, 3 dilakukan berdasarkan urutan film yang memiliki nilai akhir tertinggi.






Alur lomba


Peserta tidak perlu melakukan pendaftaran, dengan mengirimkan karya peserta sudah otomatis terdaftar menjadi peserta.







Kumpulan informasi mengenai TBC di tengah pandemi COVID-19

Untuk menghindari kesalahan informasi, dimohon menggunakan sumber informasi terpercaya. Jika tidak yakin tentang kebenaran informasi yang didapat, dapat menghubungi panitia. Berikut beberapa sumber informasi terpercaya yang dapat dijadikan acuan:

  1. Apa itu TBC KLIK DISINI

  2. Mengenai TBC-COVID KLIK DISINI

  3. Info seputar TBC KLIK DISINI

  4. Komunitas mantan pasien TBC Jakarta (instagram): @peta.tb.ro

  5. Permasalahan pasien TBC selama pandemi COVID-19 :

    • Perjuangan Kader Ketuk Pintu TBC Di Tengah Pandemi COVID-19: Tetap Bergerak Meski Temuan Berkurang (solopos) : KLIK DISINI

    • Siti Maria, 11 Tahun Berjuang Bantu Warga Medan Lawan Penyakit TB Paru (IDN Times): KLIK DISINI

    • TBC Tulang: Awalnya Sekadar Nyeri, Bagaimana Harus Menyikapi saat Pandemi? (Detik Health): KLIK DISINI

    • Kisah Penderita TBC Lawan Penyakit di Tengah Pandemi COVID-19 (iNews): KLIK DISINI

    • Dilema Pasien Tuberkulosis Tatkala Karier Tercekluk (Tempo): KLIK DISINI

    • Jangan Lupakan TB di Tengah Pandemi (Kompas): KLIK DISINI

    • Meneropong Ancaman Tuberkulosis dari Daerah Terpencil Indonesia (Tirto): KLIK DISINI

    • Mimpi Buruk di Tengah Pandemi (Pikiran Rakyat): KLIK DISINI

    • Jangan Abaikan TBC | Pejuang TB di Tengah Pandemi (DAAI tv): KLIK DISINI

    • Pasien TBC Terlupakan di Tengah Pandemi (Suara): KLIK DISINI

    • Penderita TBC Khawatir Menjalani Pengobatan di Tengah Pandemi (Kompas TV) – PART 1 : KLIK DISINI Part 2 KLIK DISINI Part 3 KLIK DISINI

    • Melawan Tuberkulosis di Tengah Pandemi (CNN Indonesia): KLIK DISINI

    • Kisah Penderita TBC dan Penyintas Covid-19 (CNN Indonesia): KLIK DISINI

    • Fakta Potret TBC (iRadio Jakarta): KLIK DISINI

Narahubung: 0882 1154 8797 (Thorofi) atau email ke: FilmPendekTBC@gmail.com



37 tampilan0 komentar

Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

bottom of page