STPI Ajak Lintas Sektor Menguatkan Integrasi Tuberkulosis dan Antimicrobial Resistance (AMR) Dalam Rangka Menuju Pertemuan PBB - AMR 2024
Jakarta, 21 Agustus 2024 - Stop TB Partnership Indonesia mengadakan Diskusi Konsultasi Publik Menuju Pertemuan Tingkat Tinggi PBB Mengenai Antimicrobial Resistance (AMR) di Hotel JW Marriot, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 40 orang perwakilan dari pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang bertujuan untuk memperkuat keterlibatan aktif publik dalam mengawal proses negosiasi dan adopsi deklarasi politik UN High-Level Meeting on AMR yang mengintegrasikan perihal TBC RO.
Sambutan pembuka diberikan oleh Muhammad Hanif selaku Dewan Pengurus Yayasan Stop TB Partnership Indonesia, “Saat ini TBC RO telah menjadi permasalahan di Indonesia, pada tahun 2016 dunia telah menyatakan deklarasi politik terkait AMR yang akan dilaksanakan lagi pada tahun ini, kami berharap isu TBC ini dapat menjadi bagian penting dari deklarasi AMR sebagai pengakuan peran penting pemerintah dan komunitas”
AMR adalah salah satu isu kesehatan yang menjadi ancaman besar kesehatan masyarakat, keamanan, dan ekonomi baik secara nasional maupun global dimana Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) merupakan salah satu kontributor utamanya. Sekitar 29% kematian yang disebabkan oleh infeksi antimikroba saat ini disebabkan oleh TBC RO. Hal ini terjadi karena karakteristik unik bakteri TBC yang berpotensi besar menjadi resisten bahkan terhadap antibiotik yang paling kuat. Hal ini turut disampaikan dalam paparan dr. Anis Kurniawati, sebagai Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba, ia menyebutkan “Pembelian antibiotik tanpa resep masih sangat mudah diakses, terdapat 75.49% penjualan antibiotik tanpa resep. Untuk itu diperlukan edukasi ke masyarakat untuk lebih aware terkait penggunaan antibiotik”.
Imanuel selaku Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York turut menyampaikan “AMR juga telah menjadi isu utama agenda kesehatan Global. Dalam pertemuan G77 di China, banyak negara berkembang yang juga mendorong isu AMR menjadi bagian dalam mengatasi agenda kesehatan yang lain, TBC perlu menjadi bagian di isu AMR sehingga dalam draf Deklarasi Politik terdapat 7 paragraf yang secara eksplisit membahas TBC, nantinya jika sudah dideklarasikan perlu melakukan monitoring dan evaluasi implementasinya ”.
Pada tahun 2024 ini, akan kembali dilakukan pertemuan mengenai AMR yang bertujuan untuk mengadopsi Deklarasi Politik AMR, yang memungkinkan negara-negara dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat kemajuan dalam penanganan AMR. Beberapa upaya telah dilakukan untuk memastikan isu TBC menjadi bagian penting dalam Deklarasi Politik AMR 2024 ini. Salah satunya adalah penghimpunan masukan dan umpan balik bermakna dari pemangku kepentingan nasional yang dilakukan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) pada bulan Mei 2024. STPI akan terlibat langsung di perhelatan UN General Assembly di New York pada September 2024 mendatang, dimana masukan pada acara konsultasi publik hari ini tentu akan diakomodir untuk menjadi masukan terkait penanggulangan TBC pada UN General Assembly di New York.
Comments