Pendanaan TB Global Jauh dari Target, WHO Ingatkan Ancaman Serius
- Stop TB Partnership ID

- 18 Nov
- 2 menit membaca

Berdasarkan data Global TB Report 2025 yang dirilis WHO pada 12 November, eliminasi tuberkulosis (TB) dunia masih jauh dari target. Salah satu kendalanya adalah pendanaan yang tidak sebanding dengan kebutuhan.
Sejak 2020, pendanaan internasional untuk TB cenderung stagnan karena banyak negara mengalihkan sumber daya kesehatan mereka ke penanganan Covid-19. Pada 2023, penelitian vaksin, pengembangan obat, dan alat diagnosis TB membutuhkan US$ 5 miliar, tetapi hanya terealisasi US$ 1,2 miliar. Akibatnya, inovasi pengobatan TB bergerak lambat saat angka TB resistan obat terus meningkat.
Kemudian pada 2025, melemahnya pendanaan global diperparah oleh keputusan Amerika Serikat yang membekukan hibah untuk USAID dan Global Fund.
Di sisi lain, angka pendanaan domestik di negara berpendapatan menengah ke bawah tampak tinggi karena ditopang Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Kelima negara tersebut memiliki ekonomi yang lebih kuat dibanding negara berpendapatan menengah ke bawah lainnya, sehingga mampu mengalokasikan dana besar untuk penanganan TB di negara sendiri.
World Health Organization (WHO) mencatat, dunia membutuhkan US$ 22 miliar per tahun atau setara Rp368,126 triliun untuk menjalankan program pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Namun pada 2024, dana yang tersedia baru mencapai 27% dari kebutuhan, yakni sekitar US$ 5,9 miliar atau setara Rp98,74 triliun.
Jika terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, pasokan obat akan terancam, tenaga kesehatan terbatas, dan penemuan kasus TB rendah. Padahal, TB masih menjadi penyebab kematian infeksius terbesar di dunia dan menyumbang 1,23 juta kematian pada 2024.
Kini, WHO khawatir TB akan menambah 2 juta kematian dan menginfeksi 10 juta orang di dunia pada tahun 2025-2030. Untuk itu, WHO mendorong negara-negara dengan beban TB tertinggi di dunia untuk meningkatkan pembiayaan domestik agar tidak bergantung pada donor internasional.
















Komentar