70% Pasien TBC di Temukan di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kota Bogor Gerak Cepat Lakukan Sosialisasi Alur Rujukan Tuberkulosis di Rumah Sakit
Bogor - Stop TB Partnership Indonesia bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor mengadakan kegiatan ‘Sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terarah Terkait Optimalisasi Rujukan Internal dan Eksternal Tuberkulosis di Rumah Sakit’ pada 14 Mei 2024 yang dihadiri oleh perwakilan 19 manajemen Rumah Sakit, perwakilan 6 puskesmas, BPJS, ASKLIN, ARSSI dan KOPI TB di wilayah Kota Bogor.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi notifikasi TBC yang rendah dan kualitas pelayanan TBC yang belum standar di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) maka dibutuhkan kolaborasi antar seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) baik pemerintah maupun swasta berbasis kabupaten/kota untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati serta mencatat pasien TBC sesuai standar melalui jejaring yang disebut District-based Public-Private Mix (DPPM).
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bogor, Bai Kusnadi dalam sambutannya menyampaikan,
“Kami memiliki cita-cita untuk bisa mengeliminasi TBC tahun 2026, namun hal ini perlu lebih komprehensif lagi tidak hanya dari segi kebijakan dan ketersediaan SDM tapi juga aksi nyata dengan memperkuat komunikasi internal di masing-masing layanan TBC.”
Diketahui juga saat ini Kota Bogor sudah memiliki tim P2TB (Percepatan Penanggulangan TBC) dari tahun 2023 dan akan diawali dengan penguatan layanan TBC selanjutnya akan dilakukan dengan melakukan penguatan dan pemberdayaan lintas sektor.
dr. Tengku Yenny Febrina selaku Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilan Dinkes Kota Bogor dalam paparannya mengungkapkan,
“Penemuan kasus TBC di Kota Bogor 70% ditemukan di rumah sakit. Sehingga penting untuk melakukan pengaturan alur rujukan internal rumah sakit untuk mendukung proses skrining terduga TBC yang dilakukan oleh puskesmas.”
Direktur Eksekutif Stop TB Partnership Indonesia, dr. Henry Diatmo menyampaikan harapannya,
“Melalui sesi diskusi kita bersama-sama akan mengidentifikasi tantangan dalam prosesnya. Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan dapat ditindak lanjuti oleh Dinkes dan seluruh stakeholder terkait sehingga program ini dapat diimplentasikan sesuai harapan”
Kemudian acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama terkait alur rujukan internal dan eksternal Rumah Sakit Kota Bogor, semoga dengan adanya kesepahaman ini penanganan TBC di Kota Bogor dapat semakin baik sehingga terwujudunya target eliminasi TBC Nasional tahun 2030.
Comments