Rawan TBC, Desa Grujugan Rancang Aksi Desa Penanggulangan TBC Bersama STPI
GAPURA – Tingginya beban tuberkulosis (TBC) di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep menjadikan penting adanya perencanaan aksi penanggulangan TBC yang partisipatif dengan melibatkan multi stakeholder di desa. Maka dari itu, Kepala Desa Siaga TBC di Desa Grujugan, Kepala Puskesmas Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep bekerjasama dengan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) bersama menyusun profil tuberkulosis (TBC) dan Rencana Aksi Desa untuk menanggulangi TBC. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari mulai Senin hingga Kamis, 3 - 6 Mei 2021.
Penyusunan profil dan RAD ini dilatarbelakangi oleh naik turunnya kasus TBC di Desa Grujugan setiap tahun. Seperti dipaparkan oleh dr. As'ad Zainudin selaku Kepala Puskesmas Gapura pada saat kegiatan penyusunan RAD. Sejak tahun 2018 hingga 2020, total pasien TBC di Puskesmas Gapura pada tahun 2020 berjumlah 59 kasus, dengan jumlah laki-laki sebanyak 33 orang (59,5%) dan perempuan 26 orang (40,5%). Menurut data analisa situasi P2TB Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, diestimasikan bahwa jumlah temuan kasus di Kabupaten Sumenep pada tahun 2019 sejumlah 1.882 kasus dan 1.685 kasus di tahun 2020 sehingga Puskesmas Gapura menyumbang 3.5% dari total temuan kasus di Kabupaten Sumenep.
dr. As’ad juga memberikan apresiasi pada STPI yang telah mengembangkan potensi 20 orang kader TBC Desa Grujugan sehingga mampu melakukan penemuan kasus dan investigasi kontak di masyarakat dalam wadah desa siaga TBC. Beliau berharap agar kader yang sudah dilatih selalu mengakses informasi tentang pengetahuan dan penanggulangan TBC agar tidak mengalami kesulitan ketika terjun di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Gapura menegaskan setiap wilayah dengan beban TBC yang tinggi harus memiliki perencanaan penanggulangan TBC sehingga mampu menangani TBC secara terencana dan sistematik.
"Tujuan umum pengembangan Desa Siaga TBC yaitu terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, tanggap terhadap masalah kesehatan di wilayahnya, karena secara khusus masalah TBC adalah masalah kita semua, sehingga kita perlu peduli akan penanggulangan TBC terutama di Kecamatan Gapura ini," tegas dr. As'ad Zainudin.
Kegiatan penyusunan profil TBC dan RAD ini diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Didik Susanto selaku Kepala Desa Grujugan. Dalam sambutannya, Didik Susanto menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada STPI yang telah melaksanakan program pencegahan dan pengendalian TBC di Desa Grujugan dengan membentuk Desa Siaga TBC yang telah diresmikan tepat pada Hari Tuberkulosis Sedunia tanggal 24 Maret 2021 oleh Wakil Bupati Sumenep.
"Saya sangat berterima kasih kepada STPI, juga kepada kader siaga TBC yang setiap saat berusaha untuk menemukan kasus TBC dari rumah ke rumah. Selain itu juga saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala Puskesmas Gapura, dr. As'ad Zainudin, yang selalu hadir dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian TBC yang dilaksanakan oleh STPI dan Pemerintah Desa Grujugan," tutur Didik Susanto.
Sukri R. Bintaro selaku petugas lapangan STPI mengungkapkan bahwa kegiatan penyusunan Profil TBC dan RAD Penanggulangan TBC Desa Grujugan diharapkan mendapatkan gambaran situasi dan permasalahan TBC di desa, serta merancang program dan kegiatan penanggulangan TBC. Lebih lanjut, Sukri menegaskan rencana penanggulangan TBC akan dilaksanakan oleh seluruh pihak di Desa Grujugan selama periode 5 tahun.
“Dokumen Profil TBC Desa dan RAD Penanggulangan TBC diharapkan akan dilegalisasi oleh Pemerintah Desa dan diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan desa, sehingga program TBC akan mendapatkan pendanaan dan kontribusi dari desa dan pihak-pihak lain secara berkelanjutan,” pungkas Sukri.
Comments