top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

680 Ribu Kasus TB Belum Ditemukan


Berita Pers

No.06.06.226.2017

Menurut Laporan WHO Tahun 2016, di Indonesia setiap tahun ditemukan 1 juta kasus baru TB. Dari jumlah itu, baru 320 ribu yang ditemukan. Berarti masih ada 680 ribu kasus baru TB yang belum ditemukan. Hal itu disampaikan Dr. Sigit Priohutomo, MPH Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI saat memberikan sambutan sekaligus membuka Kongres X-PPTI, tanggal 21 Mei 2017 di Jakarta.

Dr. Sigit menambahkan, beban TB semakin berat karena terus bertambahnya kasus TB kebal obat (TB-MDR), HIV/AIDS, diabetes mellitus dan sulitnya menghentikan kebiasaan merokok. Melihat target yang akan dicapai yakni eliminasi TB pada tahun 2035 (incidence rate-nya kurang dari 10 per 100 ribu penduduk), masih sangat jauh dan waktu yang tersedia tinggal 15 tahun lagi.

Deputi 3 Kemenko PMK RI menambahkan, melihat situasi tersebut, mau tidak mau diperlukan upaya yang lebih keras lagi dan akan sangat efektif bila dilaksanakan secara terpadu, melibatkan semua komponen masyarakat, terus menerus dan diarahkan pada sasaran yang tepat baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat pusat sebagai regulator.

“ Seperti juga dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pada umumnya, penanggulangan TB membutuhkan upaya bersama dengan melibatkan peranserta masyarakat Madani, layanan kesehatan yang baik serta upaya inovatif untuk menurunkan beban finansial penderita TB ”, ujar Dr. Sigit.

PPTI merupakan salah satu civil society organization yang banyak membantu pemerintah terutama pada tataran komunitas untuk berkontribusi dalam menemukan kasus TB dan pendampingan dalam proses pengobatan serta penyuluhan kepada masyarakat, imbuh Dr. Sigit.

Deputi 3 Kemenko PMK RI mengharapkan seluruh jajaran pemerintah bersama seluruh masyarakat termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan dunia usaha dan khususnya Pengurus PPTI di seluruh Indonesia tetap semangat dan makin semangat untuk membantu pemerintah, berpartisipasi aktif dan memberikan dukungan dalam menyukseskan upaya pencegahan dan pengendalian TB di Indonesia.

Ketua Umum BPP-PPTI, Ny. Raisis Arifin Panigoro menyatakan, saat ini PPTI genap berusia 49 tahun. Setiap 5 tahun diselenggarakan kongres yang dihadiri seluruh Pengurus Pusat, perwakilan Pengurus Wilayah dan Cabang. Tujuan utamanya adalah menyepakati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTI, memilih Ketua Umum Badan Pengurus Pusat PPTI dan Ketua Badan Pengawas Pusat PPTI masa bakti 2017-2022.

Pada kesempatan tersebut, Dr. M. Akhtar, Medical Officer TB Communicable Diseases WHO juga memberikan pencerahan tentang Analisa, Situasi TB dan Tantangannya.

Dalam kongres tersebut, PPTI memberikan penghargaan kepada perorangan, institusi maupun pengurus yang telah memberikan dukungan dan komitmen yang kuat bagi kemajuan PPTI. Para penerima penghargaan dapat diklik di sini.

Berita ini disiarkan oleh Badan Pengurus Pusat PPTI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-7397494 atau alamat e-mail PPTI : ppti66@yahoo.com.

Badan Pengurus Pusat PPTI

Drg. Mariani Reksoprodjo.

Sekretaris Umum

11 tampilan0 komentar

Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

bottom of page